Senin, 01 November 2010

BURUNG ANIS

Anda seorang "mania" burung kicau? Atau minimal pernah ke pasar maupun kios-kios burung sekadar bertanya-tanya? Cobalah tanya harga burung kecil mungil yang bulu dadanya merah. Itu dia burung anis merah. Jika anda baru mengerti tentang harga burung itu, jangan lekas memberi komentar tentang harga yang ditawarkan. Anda boleh terkejut, tetapi tidak perlu bersuara. Cukup nyengir dan membatin: mahal sekali! Lain halnya jika Anda telah mengetahui/paham tentang aneka burung kicau, harga yang ditawarkan tadi perlu diuji kepada si burung; sesuai tidak dengan harganya?

Tentang bagus, agak bagus, kurang bagus, dan jelek pada suara burung itu sangatlah relatif. Artinya, setiap orang mempunyai penilaian yang berbeda tentang suara burung. Tetapi perbedaan dan kesamaan dari masing-masing tadi bersatu, jadilah sebagian besar atau sebagian kecil. Terhadap kicauan burung anis merah, dapat dipastikan sebagian besar kita memberi penilaian bagus. Jadi, jika hingga saat ini Anda belum kenal apalagi mendengar kicauan burung anis, berarti Anda tertinggal ihwal "gaul" dengan burung. Jika sudah tahu burungnya, melihat dan mendengar kicaunya, dan memahami kemahalan harganya, berarti Anda mengikuti perkembangan "burungisasi" yang telah berjalan puluhan tahun terakhir.

Khas Kicaunya : Teler

Tidak hanya orang yang bisa teler akibat obat berbahaya atau minuman beralkohol, burung pun bisa teler saat berkicau dengan jangka waktu tertentu. Dan predikat "teler" ini juga hanya burung anis. Burung-burung lain- meskipun berkicau berjam-jam- tidak pernah bisa teler seperti burung anis. Penggambaran sekilas saat burung anis sedang teler; berdiri tegak, ekor ke bawah tegak lurus, dada membusung ke depan, kepala menggoleng-goleng sambil terus berbunyi. Persis seperti orang yang berjoget atau orang teler itu. Bedanya dengan orang teler; jika orang itu merugikan dan keadaan sakit, maka burung anis teler justru mengagumkan dan indah dipandang dan dilihat.
Dari ciri khas kicau burung anis seperti ini, maka akhir-akhir ini (sering) diadakan kontes tunggal kicau anis. Artinya, kontes atau perlombaan kicau burung anis saja. Jenis burung lain tidak diikutsertakan. Justru kontes burung anis ini hadiah yang disediakan cukup memukau; dari pesawat televisi, sepeda motor, bahkan sampai uang jutaan rupiah.
Kelihaiannya berkicau dan keluwesannya ber-teler-ria bagi seekor burung anis, tidak dipelihara begitu saja. Ada pelatihan khusus dari sang "majikan" selain makanan yang tepat dan seimbang. Melatih burung anis agar dapat berkicau sembari teler bisa dilakukan secara bertahap. Jika dalam sehari, seminggu, sebulan, Anda belum berhasil, bersabarlah hingga dia mau bunyi dan teler. Sedangkan makanan kesukaan burung anis, Anda jangan pernah berhenti mencoba-coba berbagai jenis makanan. Jika ada yang bersedia yang mencarikan makanan itu dengan harga mahal sekalipun, cobalah makanan itu demi sang anis bisa berkicau dan teler.
Inilah puncak pemeliharaan burung anis; pandai berkicau dan luwes "berdansa". Jika warna khas kicaunya mungkin sulit diubah, maka variasi telernya bisa diperbanyak melalui latihan . Misalnya, kepala tidak hanya bergeleng di atas,tetapi bisa digoyang ke bagian bawah, bisa berputar, sayap mengepak, dan sebagainya. Jika burung anis sudah "jadi" begini, jangan heran apabila harganya mencapai ratusan juta rupiah. Lebih mahal dari sebuah motor baru, mobil, bahkan sekandang kerbau. Padahal daging seekor burung anis tidaklah seberapa. Inilah harga. Anda penasaran? Datanglah ke kios-kios barang yang saat ini "bejibun" di lingkungan Anda. Beli yang masih "bodong" (belum mempunyai kepandaian berkicau dan teler). Harganya masih berkisar ratusan ribu rupiah. Latihlah dan rawatlah sendiri hingga pandai berkicau dan teler. Jika telah pandai, ikutkan berbagai kontes; rebut semua hadiah yang disediakan panitia. Sekadar penghargaan, Anda akan kebanjiran piala atas kicau burung anis. Selamat mencoba memelihara burung anis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar