Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan. Ternyata upaya itu berjalan sukses hingga akhirnya tarian barongsai pun melegenda hingga kini. Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17,ketika terjadi migrasi besar dari Cina Selatan.
Catatan tertua mengenai tarian ini, ditemukan di daerah barat kekuasaan dinasti Han, sekitar tahun 200 sebelum masehi, perayaan mempergunakan naga, nyang katanye bisa ampe 100 meteran itu, sebenarnya buat muji dewa air, biar apa? Bener, biar hujan bisa turun, dan tanaman bisa berkembang dengan baik, sehingga bisa panen. Sebelum dilaksanakan, biasanya neh, orang-orang didaerah yang akan mengadakan upacara, bakal melakukan upacara penyucian selama 3 hari lamanya.
sebenarnya, naga ini, dibuat dari kertas, bambu, kayu, rotan, dan bahan cat untuk menghias. Lapisan seekor naga pun sebenernya pada awalnya adalah sembilan, tetapi sekarang telah memiliki banyak pengembangan, hingga ada yang melebihi duapuluh lapisan, biasanya, setiap lapisan ini memberikan warna kepada sang naga dengan perlambangan-perlambangan. Pada dasarnya sang naga berwarna hijau yang melambangkan panen yang melimpah, lapisan berwarna kuning keemasan melambangkan tanah atau kesuburan, merah menyala pada ekor dan sisik-sisiknya melambangkan kegembiraan, lapisan berwarna biru dengan ornamen seperti bentuk ombak lautan, dan sepanjang tubuh sang naga biasanya dihiasi dengan warna emas dan perak yang menghiasi keseluruhan badan ini, untuk melambangkan kegembiraan dan kemeriahan perayaan.
Lengkapnya, tarian naga ini biasanya diikuti dengan seseorang yang mengangkat mutiara berwarna merah. Mutiara ini dikatakan melambangkan matahari atau kebijaksanaan. Pertanda bahwa sang naga, akan terus mengejar kebijaksanaan. Oh iya, tarian naga ini juga biasanya neh diikuti dengan pemberian angpao ataupun ikatan selada air dengan pita merah, sebagai tanda persembahan buat sang naga. *ingat film kungfu master nggak? yang jet li (wang fai hung) dibikin repot gara-gara pertandingan tarian naga dan singa? sampe akhirnya jet li lawan kelabang dengan menjadi ayam?*
Neh, sedikit gambar mengenai tarian naga. Lanjoooooooootttttt…..!!!
Tarian Singa atau shi wu, juga punya perlambangannya sendiri. Singa dalam adat n budaya qta neh, melambangkan kekuatan, keagungan, keberanian, dan kemampuannya untuk menolak bala. Hehehehe, binatang apa ya nyang bisa kayak gitu di budaya-budaya lain? P Singa menurut legendanye nih, adalah anak ke sembilan dari naga dan memang tuh tugasnya buat jadi guardian, dimana-mana neh kalo kita ke daratan tiongkok sekalipun biasanya patung singa tuh, ditaruh di depan istana, kantor-kantor, rumah, dan tempat-tempat yang penting. Yang paling terkenal adalah 485 patung singa yang menjadi penjaga jembatan Marcopolo (Luguo Qiao).
Nah, tarian singa a.k.a barongsai ini, butuh elmu wushu lebeh tinggi daripada tarian naga, yang kurang lebih mengandalkan kekuatan dan harmonisasi, biasanya tergantung jenisnya, tarian singa ditarikan oleh 2 orang atau kurang. http://www.chinwoo.com/liondance/pics/images/nor_lion.jpgKenapa kita bilang tergantung jenisnya, ini dikarenakan rupanya, singa yang ditarikan itu ada 2 jenis, Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, memiliki warna dominan, merah, orange, dan kuning. Singa Utara, biasanya disebut sebagai Peking Lion, atau Singa Peking, dikarenakan bentuknya yang menyerupai anjing Peking. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa kalo dibandingkan ame Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat.
Singa Selatan biasanya disebut juga Cantonese Lion, dan terbagi atas dua jenis, sesuai dengan pengusaha kertas yang memberikan model utama untuk penggambaran jenis Singa Selatan ini. Jenis singa Fat San, memiliki mulut yang lebih melengkung, sebuah tanduk, dan ekor yang panjang. Sementara singa jenis http://www.chinwoo.com/liondance/pics/images/hok_san.jpg
Hok San, memiliki mulut yang lebih mendatar, tanduk yang melingkar, dan ekor yang pendek. Sekarang ini, jenis singa Fat San, lebih digemari. Selain itu juga terdapat, gabungan kedua singa ini disebut sebagai Fat Hok Lion, yang memiliki mulut berbentuk lengkung, dengan ekor yang pendek. Selain itu dalam perkembangannya sekarang, terdapat pula versi mini dari singa-singa asli berbadan besar, yang dimainkan oleh anak-anak. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang 'Kilin'. Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Hok San, memiliki mulut yang lebih mendatar, tanduk yang melingkar, dan ekor yang pendek. Sekarang ini, jenis singa Fat San, lebih digemari. Selain itu juga terdapat, gabungan kedua singa ini disebut sebagai Fat Hok Lion, yang memiliki mulut berbentuk lengkung, dengan ekor yang pendek. Selain itu dalam perkembangannya sekarang, terdapat pula versi mini dari singa-singa asli berbadan besar, yang dimainkan oleh anak-anak. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang 'Kilin'. Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Yang paling akhir n tidak kalah penting (last but not least ceritanya neh!!), adalah iring-iringan waktu tarian-tarian ini dilaksanakan. Ayoo, yang pada tahu, bunyi apakah yang menjadi ciri khas atraksi ini? Hehehehe, ayoooo!! Pada ngomong??? Dung dan ceng benar gak? Hehehe!! . Yang paling penting sih dua instrumen, Drum Cina, yang bikin bunyi dung, dan simbal Cina, yang bikin bunyi ceng. Drum ini dibuat dari bahan kayu keras dengan kulit kerbau yang menutupi sepanjang lingkaran atas, dan didalam drum ini terdapat lempengan logam, yang menjadi penghasil bunyi dan penguat bunyi agar suara drum terkesan menjadi lebih dalam. Pemain drum adalah pemimpin seluruh kegiatan ini, wong, gerakan naga dan singa ini ditentukan oleh bunyi drum. Sementara pemain simbal, akan berada disamping penabuh drum, yang akan melihat ke arah mata sang singa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar